Lampung Post, 14 Mar 2012. Chairil Anwar, Alumnus FKIP Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Lampung
Jika dalam artikel-artikel sebelumnya banyak dicermati tentang pemborosan dan kemubaziran kata yang seharusnya dihindari, tulisan kali ini akan membahas tentang penghematan satuan bahasa yang justru harus dihindari karena tidak sesuai dengan aturan kebahasaan.
Penghematan dilakukan untuk menciptakan tuturan atau tulisan yang efektif. Namun, kita sebagai pemakai bahasa jangan terlalu over dalam menyingkat, bahkan menghilangkan suatu unsur kebahasaan. Alhasil, alih-alih ingin menciptakan komunikasi yang efektif, bahasa yang digunakan justru meyimpang dari kaidah kebahasaan.
Tuturan atau satuan bahasa yang lazim digunakan oleh pemakai bahasa terkait dengan penyingkatan yang keliru di antaranya pada kata “pom bensin”, “promo”, “rinci”, “optimis”, “bra”, “relawan”, dan lain-lain.