Dodi Ambardi*, Majalah Tempo, 16 Jan 2017
Sudah lama para antropolog memakai bahasa untuk menentukan batas virtual kelompok budaya. Batas virtual bahasa ini kadang melampaui batas geografis sehingga sebuah bahasa bisa bersitumbuk dengan bahasa lain dalam kehidupan sehari-hari. Walhasil, tumbukan identitas dan bahasa ini sering menjadi sumber ketegangan sekaligus sumber humor.