Majalah Tempo, 24 Okt 2011. Ekky Imanjaya, Dosen Jurusan Film dan Komunikasi Binus International
“Di Malaysia, rumah sakit bersalin adalah rumah sakit korban lelaki,” ujar sebuah pesan di telepon seluler yang tersebar ke mana-mana. Tentu saja dengan nada ejekan. Dalam pesan itu—yang dimaksudkan jenaka tapi kental dengan semangat rasisme—banyak lagi istilah yang di negeri jiran sesungguhnya tidak pernah terdengar. Biasanya, orang Malaysia akan ganti menjawab, ”Daripada kalian, di Kuala Lumpur, cari jalan sehala.”
Ilustrasi di atas adalah tanda bahwa, dalam pandangan pemakai bahasa Indonesia, bahasa Malaysia/bahasa Melayu, yang memiliki kosakata yang sama, tetap saja terasa lucu dan aneh sekaligus berjarak. Yang jelas, rumah sakit bersalin di Malaysia disebut hospital bersalin. Dan hala dalam jalan sehala yang artinya jalan satu arah tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga, dari Departemen Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka (2001), yang berarti sama persis dengan arah.