Sapto Nugroho* (Majalah Tempo, 31 Mar 2014)
Di kalangan pemerhati bahasa ada percakapan sindiran seperti ini:
+ Selamat siang. Silakan duduk. Siapa namanya?
– Pajar.
Lantas ditulislah namanya: “Fajar”. Tapi si pemilik nama menyela.
– Bukan begitu, Pak. Pakai “pe”.
Sambil mengernyit, si pendata mencoret nama “Fajar”, lalu menggantinya dengan “Vajar”.
– Pak, nama saya itu Pajar, bukan Fajar atau Vajar.
+ Oh, maaf. Saya kira V.
– Memangnya Bapak tahu perbedaan F sama V?