Setyaningsih (Majalah Tempo, 2 Jan 2021)
“Kira-kira ada seperempat jam lamanya Hidjo dan Raden Ajeng Biroe berjalan-jalan di dalam Sriwedari sambil omong-omongan. Lalu mereka duduk di kursi yang sudah tersedia di depan restoran yang sedikit remang dan terlindung dari pandangan orang […] Sesudah meminta dua botol limun kepada jongos restoran, lalu dia berkata kepada Raden Ajeng.” Dalam novel Student Hidjo garapan Mas Marco Kartodikromo yang semula dimuat bersambung di Sinar Hindia dan terbit pertama kali pada 1919, lalu diterbitkan ulang oleh Bentang, itu, bisa saja Hidjo tidak mengucapkan kata bahasa Melayu “limun”, tapi bahasa Prancis “limonade” saat memesan minuman kecut dan segar tersebut.

Sumber ilustrasi: Unsplash https://unsplash.com/photos/YhSoK3TOg78