Cema dan Saman

KOMPAS, 28 Jan 2010. Salomo Simanungkalit.

Jangan berkhayal bahwa sikap ”Sekali keliru, biar saja keliru” ada manfaatnya sedikit pun. Teguran itu datang dari ahli bahasa Anton Moeliono mengenai pemakzulan yang telanjur meluas dipakai berbagai media di negeri ini sebagai padanan istilah berbahasa Inggris impeachment.

Memakzulkan berarti ’menurunkan dari takhta, memberhentikan dari jabatan’, sedangkan to impeach bermakna ’menuduh atau mendakwa pejabat publik berbuat kejahatan, khususnya terhadap negara, pada masa jabatannya’. Jauh panggang dari api, bukan? Seorang petahana jabatan tinggi makzul setelah dakwaan kepadanya terbukti secara hukum. Jadi, kelirulah menyepantarkan impeachment dengan pemakzulan.

Guru besar emeritus UI itu dalam rubrik ini pekan lalu menganjurkan itham yang berasal dari bahasa Arab—dan bisa dikembangkan jadi pengithaman—sebagai padanan bagi impeachment. Tata adab bahasa Inggris membedakan to charge untuk orang biasa dari to impeach untuk petahana jabatan tinggi. Itu sebabnya perlu dicari istilah yang setara dengan pendakwaan (bagi orang biasa) untuk diterapkan hanya kepada orang penting, khususnya petahana jabatan tinggi.

Itham tak tersua paling tidak dalam dua kamus ekabahasa yang setakat ini banyak dikonsumsi, Kamus Umum Bahasa Indonesia WJS Poerwadarminta dan Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Juga tak dijumpai dalam kedua kamus itu lema dengan takrif yang tajam: ”mendakwa atau menuduh pejabat publik berbuat kejahatan, khususnya terhadap negara, pada masa jabatannya”. Namun, setidaknya terdapat dua lema dalam kamus tersebut yang tak pernah luas dimanfaatkan pada masa kini, baik dalam percakapan sehari-hari maupun sebagai istilah hukum, yang turunannya sepantar dengan mendakwa atau menuduh. Kedua lema itu adalah céma ’tuduh’ dan saman ’dakwa’.

Cema dalam kamus WJS Poerwadarminta didaku berasal dari bahasa Minangkabau, sedangkan saman tergolong arkais, sudah usang, atau mati. Eureka, bolehlah kita angkat keduanya sebagai kandidat—tentu dengan penyesuaian morfologis—versi bahasa Indonesia bagi impeachimpeachment. Yang satu, cema, khazanah nusantara (Minangkabau). Yang satunya lagi, saman, sudah usang dan tentu dapat dibangkitkan lagi pada hari ketiga sebagaimana halnya kosakata kuno Latin dan Yunani dihidupkan oleh ilmuwan alam pebahasa Inggris dan Jerman untuk temuan mereka dalam empat abad terakhir ini.

Dari Poerwadarminta tak ada petunjuk mengenai asal-usul saman. Pastilah bukan dari novel Ayu Utami sebab Saman relatif baru, buah dari Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta 1998. Poerwadarminta (1903-1978) sendiri menerbitkan kamusnya kali pertama pada 1953. Kamus Dewan Edisi Baru (1991) dari negeri jiran dengan gagah berani mendaku bahwa saman berasal dari bahasa Inggris. Kamus Inggris-Indonesia John M Echols dan Hassan Shadily memadankan summons dengan surat panggilan (polisi) atau saman. Boleh jadi saman merupakan naturalisasi dari summon(s).

Tinggallah satu kandidat yang khas khazanah nusantara: cema dengan diberi muatan baru ”mendakwa (pejabat publik)…” Dengan semangat bebas bea masuk di era perdagangan bebas ini, itham dan pengithaman dari bahasa Arab yang diusulkan Prof Anton Moeliono tentulah sudah memenuhi semangat zaman. Kita serahkan kepada para ahli hukum tata negara untuk memilih pencemaan atau pengithaman sebagai istilah baku dalam kosakata Indonesia yang sepantar dengan impeachment. Tentu nanti setelah pilkada (pemilihan kata dasar) berakhir dengan pencemaan, kita akan mendapat takrif mencema di kamus: ”mendakwa pejabat publik berbuat kejahatan, khususnya terhadap negara, pada masa jabatannya”.

2 tanggapan untuk “Cema dan Saman

  1. Baik pencemaan maupun pengithaman layak bersaing di pentas, tinggal bagaimana nanti persepsi dan apriesiasi penutur bahasa Indonesia; mana yang akan menjadi padanan “impeachment”, kita tunggu saja.

  2. Kata “SAMAN” di Malaysia sangat populer dan kerap digunakan sehari-hari.. kata ini memang berasal dari bahasa Inggris SUMMON. Dalam pemakaiannya, kata ini bisa bermakna surat tilang polisi yang berisi denda atas pelanggaran lalu lintas, atau surat-surat denda lainnya, panggilan ke pengadilan, atau gugatan orang terhadap orang lain…
    ..
    “Kamus Dewan Edisi Baru (1991) dari negeri jiran dengan gagah berani mendaku bahwa saman berasal dari bahasa Inggris”..

    Btw: mendaku itu apa…?

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.